Mon-Sat: 8.00-10.30,Sun: 8.00-4.00
Strategi Split Push untuk Membongkar Pertahanan Musuh
Home » Uncategorized  »  Strategi Split Push untuk Membongkar Pertahanan Musuh
Strategi Split Push untuk Membongkar Pertahanan Musuh

Strategi Split Push untuk Membongkar Pertahanan Musuh - Halo Sobat foroermua!
Split push sering disalahpahami sebagai “jalan sendiri biar cepat push.” Padahal, dalam meta kompetitif, split push adalah manuver taktis yang membutuhkan koordinasi, membaca map, dan pemilihan momen yang tepat. Kalau dilakukan asal-asalan, kamu bukan hanya mati sia-sia—tapi juga membuka peluang musuh mendapatkan objektif besar.

Mari kita bongkar strategi split push secara mendalam, termasuk kapan efektif, hero yang cocok, kesalahan umum, dan bagaimana memaksimalkan pressure di sisi lane.


Apa Itu Split Push dalam Konteks Meta?

Split push adalah strategi menekan lane terpisah dari tim utama, memaksa musuh membagi perhatian. Tujuannya bukan sekadar menghancurkan turret, tetapi:

  • Memecah formasi lawan
  • Mengurangi kontrol map mereka
  • Menciptakan situasi 4 vs 5 yang menguntungkan timmu
  • Mengambil objektif secara diam-diam
  • Mengacaukan tempo permainan musuh

Asumsi umum bahwa split push adalah opsi “hero yang ingin farming sendiri” sering kali keliru. Split push yang efektif membutuhkan disiplin makro dan sense map yang tajam.


Kapan Split Push Efektif?

1. Saat Tim Menang Tipis dan Butuh Pressure Tambahan

Kalau kamu unggul tapi tidak bisa masuk high ground, split push memaksa musuh mundur untuk defend. Ini membuka ruang untuk Lord atau turret sisi lain.

2. Saat Musuh Memiliki Pertahanan Teamfight yang Kuat

Jika mereka punya combo wombo seperti Atlas + Yve, memecah konsentrasi mereka adalah cara terbaik menurunkan efektivitas formasi tersebut.

3. Saat Core Timmu Butuh Waktu Scaling

Split push membuka ruang farming yang aman karena musuh harus membagi perhatian.

4. Saat Hero Split Push Timmu Sudah Mendapat Item Inti

Zilong, Sun, Benedetta, atau Masha bisa menghancurkan turret hanya dalam hitungan detik setelah mencapai power spike.

5. Ketika Musuh Terlihat Berkerumun di Satu Sisi Map

Jika tiga atau empat musuh muncul di map pada satu titik, itu adalah momen emas untuk split push.

Namun, jika musuh memiliki mobilitas tinggi seperti Ling atau Fanny, split push butuh eksekusi lebih hati-hati.


Hero yang Cocok untuk Split Push

1. Sun

Clone membuat turret meleleh. Ideal sebagai solo pusher.

2. Zilong

Turret bisa hancur dalam 3–4 detik di late game. Mobilitas tinggi membuatnya cepat kabur.

3. Benedetta

Wave clear sangat cepat dan sulit ditangkap.

4. Masha

Durable, cepat, dan mampu menerobos turret bahkan tanpa minion.

5. Chou

Sering dipakai bukan untuk damage turret, tapi untuk menciptakan pressure dan rotasi cepat.

6. Hayabusa

Wave clear cepat, aman dari gank, dan bisa end turret tanpa terlihat.

7. Popol & Kupa

Damage turret tinggi, perangkap memberi vision untuk menghindari gank.

Tidak semua hero cocok. Tank, mage burst, atau MM tanpa mobilitas biasanya buruk untuk split push.


Bagaimana Melakukan Split Push yang Benar?

1. Perhatikan Peta Setiap 2–3 Detik

Split push tanpa membaca map sama saja bunuh diri. Kamu harus tahu:

  • Musuh terlihat di mana
  • Berapa banyak hero yang hilang dari map
  • Apakah jungler musuh dekat lane kamu

Tanpa informasi ini, split push berubah menjadi feed gratis.

2. Pastikan Minion Wave Sejajar atau Menang

Jangan split push saat wave belum mencapai tengah lane. Sebaliknya, manfaatkan “double wave” atau “stack wave” untuk tekanan maksimal.

3. Komunikasikan dengan Tim

Kalimat singkat seperti “tahan 4 mid”, “jangan war”, atau “cek Lord” sangat penting.

Jika timmu war saat kamu split push, itu hampir selalu berakhir buruk.

4. Tetapkan Objective yang Jelas

Tujuan split push bukan hanya “mendorong.” Bisa berupa:

  • Mengambil turret tier 1 untuk membuka map
  • Mencuri jungle musuh
  • Membuka jalan untuk Lord
  • Menarik 2 musuh ke lane kamu

Semakin spesifik tujuanmu, semakin kecil risiko gagal.

5. Hit and Run

Split push bukan harus memaksakan turret hancur. Jika musuh tiba terlalu cepat, mundur saja. Yang penting pressure tetap jalan.

6. Gunakan Ward atau Skill Vision

Popol trap, marks di rumput, atau sekadar “cek cepat” sebelum masuk area berbahaya sangat penting.


Kesalahan Umum Saat Split Push

1. Memaksakan Push Saat Musuh Hilang dari Map

Hilang dari map bukan berarti musuh takut—biasanya mereka sedang mencari kamu.

2. Split Push tapi Tidak Membaca Lane Lain

Kalau lane lain kalah wave, tekananmu akan mudah diatasi.

3. War Tanpa Vision

Timmu kalah war, kamu kalah turret—kombinasi terburuk.

4. Hero yang Tidak Cocok Dipaksakan Split Push

Mage burst atau MM yang butuh tim malah menjadi beban jika dipaksa solo.

5. Terlalu Lama Stay

Fokus split push adalah kecepatan. Jangan stay 5 detik hanya untuk clear creep kalau musuh mendekat.


Bagaimana Menghadapi Tim Musuh yang melakukan Split Push?

Kalau kamu di sisi bertahan, beberapa solusi efektif adalah:

1. Gunakan Hero Mobilitas Tinggi

Ling, Lancelot, atau Benedetta bisa “patroli” lane.

2. Selalu Menyimpan 1 Hero untuk Sweep Lane

Jangan sampai semua hero menumpuk di mid.

3. Cegah Wave Besar

Clear wave sedini mungkin karena wave besar adalah alat split push terkuat.

4. Tangkap Split Pusher dengan Cepat

Jangan mengejar terlalu jauh—jebak dengan koordinasi 2 hero sudah cukup.

5. Ambil Objektif Balik

Jika satu musuh split push terlalu dalam, timmu bisa ambil Lord atau turret berlawanan.

Split push selalu menciptakan peluang untuk kedua sisi—tinggal siapa yang membaca map lebih jeli.


Kesimpulan: Split Push adalah Strategi Berbasis Informasi, Bukan Keberanian

Sobat gamer, split push bukan taktik nekat. Ini strategi yang menuntut:

  • Pengetahuan map yang kuat
  • Timing yang presisi
  • Hero yang tepat
  • Komunikasi singkat yang efektif
  • Disiplin untuk mundur saat perlu

Saat dieksekusi dengan benar, split push mampu meruntuhkan pertahanan lawan tanpa harus menang teamfight. Tetapi ketika dilakukan sembarangan, strategi ini bisa merugikan tim secara masif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *